Benarkah pria sulit “move on” ?

Hari ini saya baca suatu artikel dari Kompas.com 14 Agustus 2015, yang judulnya “Benarkah pria sulit “move on” dari mantan kekasih?” . Wuiihh judul yang menarik, soalnya selama ini saya kira yang sulit move on itu wanita. Ternyata menurut artikel tersebut, dari hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Binghamton University, USA terhadap 5.705 orang partisipan, wanita cenderung lebih sering putus cinta lantaran pacaran dengan orang yang salah. Sehingga wanita cenderung lebih mempersiapkan diri untuk melanjutkan hidup dan menemukan kekasih baru (move on).

Kalo dipikir-pikir betul juga sih. Dari kecil saya udah sering dapat nasihat (bukan dari ortu saya sih), bahwa kalo suka sama seseorang, katanya jangan berikan hati kita 100%, soalnya nanti kalo kehilangan, maka sakitnya tuh di sini ( dimana yah??). Jadi memang sejak mengenal ternyata ada jenis manusia yang berlawanan dengan saya (lawan jenis), kalo timbul rasa suka, saya gak berani membiarkan diri saya sampe bener2 sukaaaaaa sama si doi. Jadi saya punya pemikiran, kalo gak mau patah hati, maka jangan kasihin hati kita ke orang, yang kita belum yakin, kalo dia bakal bisa jaga hati kita supaya gak patah atau pecah berkeping-keping. Alhasil, memang sih, pernah juga kaleee yang namanya suka sama orang, tapi terus gagal dan ditinggal, terus sakit hati sebentar, gak lama move on lagi deh, eng ing enggggg….

Nah, ternyata studi di atas tadi menemukan, kalo ternyata kaum pria lebih merasakan penderitaan dalam jangka waktu yang lama ketimbang wanita usai putus cinta. Walaupun waktu putus cinta wanita menderita sakit hati yang lebih dalam, namun tenyata pria tidak akan pernah bisa melupakan mantan kekasihnya….kata artikel itu lho.

Kenapa bisa gitu? Di sana dikatakan bahwa waktu hubungannya kandas, pria ngerasa kalo dia harus mulai lagi semua dari awal, harus mulai lagi persaingan dan kompetisi, capeee deeeehhhh….atau lebih buruknya, dia merasa bahwa dia engga akan bisa dapat yang kaya mantan kekasihnya itu lagi alias tak tergantikan (mantan terindah).

Dari sini saya pikir lebih dalam lagi, berarti kesimpulannya, kalo seorang pria gampang move on, berarti pria tersebut belum jatuh cinta. Alert woman! Kalo mantan kamu itu gampang move on dari kamu, berarti waktu dia pacaran sama kamu, dia sebenernya engga jatuh cinta sama kamu, cuma suka banget aja. Sedihnya menerima kenyataan ini….

Jadi para pria, kalo kalian sedang dalam kondisi gak bisa move on, berbanggalah karena ternyata kalian adalah termasuk dalam pria yang sungguh-sungguh dalam menjalin hubungan. Kadang pria suka malu mengakui kalo dia gak bisa move on, atau merasa lemah dan gak berdaya. But.. jangan juga jadi terlena dan keterusan menikmati menderitanya gak bisa move on. Para pria harus mulai kumpulin energi lagi, terus siap-siap memulai start yang baru, dan go..masuk dalam kancah persaingan dan kompetisi yang lebih dahsyat lagi, untuk memenangkan seorang wanita yang lebih susah lagi didapat dibanding mantan kamu. Dengan semangat seperti itu, pasti kamu akan dapat wanita yang the best buat kamu.

Bagaimana dengan para wanita? Jangan mau jadi wanita gampangan, yang mudah didapat tanpa perjuangan. Pria yang mau memperjuangkan kamu, adalah pria yang sungguh-sungguh dalam menjalin hubungan dan gak akan mudah move on. Jangan takut gak punya kekasih, percayalah, untuk setiap orang Tuhan udah sediain pasangan hidup, Daripada gampang punya kekasih, tapi gampang juga kamu ditinggalnya nanti.

By the way, 3 paragraf terakhir itu hasil pemikiran saya sendiri sih, bukan teori, bukan juga hasil penelitian, tapi bisa dibuktikan dari beberapa pengalaman orang-orang di sekitar saya. Mungkin ada juga yang punya pengalaman dan pendapat lain. Tapi saya berharap, semoga para pria dan wanita jomblo, bisa langsung ketemu pasangannya tanpa perlu ngalamin yang namanya move on,… amin..amin..amin.

Share this post

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Blog

PHO – Perusak Hubungan Orang

Sebetulnya dah lama saya pengen nulis tentang PHO ini, soalnya sering banget udah gatal pengen comment waktu denger anak-anak muda nyebut-nyebut masalah PHO ini, apalagi

Read More »