Ulang tahun itu identik dengan kado. Buat cewek, kado yang diterima biasanya seputar baju, sepatu, tas, dompet, kosmetik. Kalau “beruntung” maka kamu akan juga dapat bunga atau birthday cake. Siapa sih yang gak suka kalau dapat kado? Kalau saya, biasanya gak ingin membuat orang jadi repot apalagi stres mikirin mau kasih kado apa buat saya. Jadi kalau ditanya, saya akan jawab kalau saya gak perlu apa-apa (karena memang saya merasa sudah cukup punya semua yang saya perlu), atau kalau ke orang-orang terdekat, saya akan langsung bilang apa yang memang saya lagi butuhkan. Tapi tentunya yang gampang dibeli, bukan minta piano seperti saya sedang saya idam-idamkan buat ganti piano tua di rumah yang suaranya dah fales banget, euhh.
Saat ulang tahun juga biasanya orang punya birthday wishes. Paling sering birthday wishes diucapkan dalam hati waktu meniup lilin atau didoakan bersama kalau memang ada acara berdoa. Anak-anak biasanya punya birthday wishes yang panjang, yang isinya adalah daftar barang yang dia inginkan. Semakin bertambah usianya, wish list nya akan berubah menjadi hal-hal yang bernilai lebih tinggi, baik dari segi materi atau value hidup. Nah, jadi apa ya birthday wish saya tahun ini?
Btw, flashback dulu ya. Dua hari berturut-turut menjelang hari H, entah kenapa kok saya merasa mulai depresi. Hem.. gak biasanya sih saya ngalamin apa yang namanya depresi. Most of the time, saya lalui hari-hari dengan gembira dan banyak bersyukur karena kebaikan Tuhan. Tapi kali ini, tiba-tiba saja, saya merasa hidup saya ini “kurang” berguna. Tiba-tiba saya merasa jadi istri yang kurang bisa membantu suami dan selalu hadir untuknya; belum berhasil menjadi ibu yang baik untuk bisa mendidik anak-anak; belum jadi anak yang berbakti kepada orang tua; belum bisa memberikan pelayanan yang terbaik buat mertua; belum bisa memberi solusi kepada adik-adik saya ketika datang dengan membawa masalah; belum berhasil bekerja dengan efektif; belum maksimal dalam pelayanan; bahkan belum jadi sahabat yang baik bagi teman-teman saya. Serbuan tuduhan tersebut tiba-tiba menghujani saya di suatu malam, I felt my life had been a failure. Gawat banget lah…
Sampai tiba hari H, pagi-pagi saya memutuskan untuk pergi ke doa pagi, seperti yang biasa saya lakukan setelah antar anak-anak sekolah. Tapi kali ini, saya betul-betul merasa perlu, padahal dua anak saya gak sekolah karena sakit. Hari itu saya rindu banget untuk bisa berdoa secara khusus ke Tuhan, pertama-tama tentu mau bersyukur untuk umur yang sudah Tuhan kasih buat saya. Selain itu, saya juga ingin dapat tuntunan Tuhan buat saya, khususnya di hari yang spesial ini. Ketika sedang asyik-asyiknya berdoa, tiba-tiba terlintas di pikiran saya untuk bertanya “Tuhan, kalo boleh saya minta, kira-kira apa yah yang bisa saya minta dari Tuhan?” Tiba-tiba dalam pikiran saya , terlintas gambar suatu alat, yang memang pernah saya lihat beberapa waktu yang lalu, ketika mendengarkan kotbah visi tahun 2016 baru-baru ini. Kemudian saya ingat, waktu itu dijelaskan kalo benda itu adalah alat serba guna, yang bisa digunakan sesuai kebutuhan. Bisa buat menggunting, memotong, membuka, menguraikan, mengikir, dll.
Tiba-tiba saja saya mengerti, apa yang saya inginkan pada ulang tahun saya kali ini. Saya ingin hidup saya jadi seperti benda tersebut yaitu jadi alat serba guna. Jadi ketika ada orang-orang terdekat di sekitar saya, mungkin mereka sedang dalam kesulitan, dan membutuhkan jalan keluar, maka kehadiran saya menjadi seperti alat yang memberikan solusi buat mereka. Mungkin ada yang mengalami masalah seperti benang kusut, dan kehadiran saya dapat membantu menguraikan benang tersebut. Mungkin ada yang pikirannya tertutup, maka saya datang untuk membuka jalan pikiran mereka. Mungkin ada yang hidupnya masih terbelenggu dengan segala hal yang tidak baik, maka saya membantu mereka lepas dari belenggu tsb. Bagaimana mungkin hal itu bisa saya lakukan? Nah, di sinilah Tuhan ingatkan saya, bahwa sampai seumur saya hari itu, Tuhan selalu melimpahi saya dengan segala kebaikanNya, anugerahNya, pertolonganNya, penyertaanNya. Dan Dia juga yang akan memberikan kemampuanNya kepada saya, bukan karena kehebatan saya. Dan kalau saya ada sampai hari ini, karena Tuhan punya tujuan buat saya, yaitu melalui saya dan keluarga saya, Tuhan akan tunjukkan berkatNya, kebaikanNya, keajaibanNya, dan kami yang akan menyatakan dan membagikannya kepada orang lain yang membutuhkannya. “As for me and my household, we will serve The Lord”
Hari ulang tahun saya tahun ini, saya tutup dengan gembira. Bukan hanya karena banyak sekali teman-teman yang memberikan ucapan selamat, baik melalui telepon maupun media sosial. Bukan juga karena saya mendapatkan kiriman kado dari beberapa sahabat terdekat saya. Bukan karena seluruh keluarga besar saya masih ada bersama-sama dengan saya tahun ini. Bukan karena suami dan ketiga anak saya memberikan cinta dan berusaha bikin saya bahagia hari itu. Bukan juga karena kesehatan, kebahagiaan, kerukunan, kecukupan yang Tuhan sudah berikan. Bukan karena semua yang saya sudah terima. Tapi terlebih lagi, karena di ulang tahun saya ini, saya tahu kalo saya masih ada di dunia, untuk memberikan dan membagikan banyak hal yang baik kepada orang-orang yang Tuhan pertemukan dengan saya. Hidup saya berharga buat Tuhan dan berarti buat orang lain, that’s what make me feels so blessed in my birthday this year.
-29 October 2015-
Birthday Prayer
-Author Unknown-
Thank you, God, for giving me another year of life.
Thank you for all the people who remembered me today
by sending cards, and letters, gifts and good wishes.
Thank you for all the experience of this past year;
for times of success which will always be happy memories,
for times of failure which reminded me of my own weakness and of my need for you,
for times of joy when the sun was shining,
for times of sadness which drove me to you.
Forgive me
for the hours I wasted,
for the chances I failed to take,
for the opportunities I missed this past year.
Help me in the days ahead to make this the best year yet,
and through it to bring good credit to myself,
happiness and pride to my loved ones,
and joy to you.
Amen.